“mengenang” mungkin sesuatu yang biasa untuk
sebagian orang di muka bumi ini, tapi buat aku mengenang adalah hal yang paling
indah yang terkadang bisa membuat kita tertawa bahagia bahkan dapat menangis
karenanya …
Tidak ada salahnya jika aku memperkenalkan
diri terlebih dahulu, nama aku yenny marlina nathalia napitupulu, berdarah
batak tulen dan anak pertama dari tiga bersaudara, yang biasa dipanggil “kakak”
dirumah dan yeni diluar lingkungan rumah. Berada diantara 2 saudara perempuan
lainnya membuat saya memiliki kenangan tersendiri mengenai mereka, perselisihan,
persaudaraan, kasih sayang kami bagi dalam tawa dan kecemburuan. Juga kebanggaan
saya yang tertuang berlebih pada kedua orangtua saya, mereka orangtua hebat
yang tidak pernah membedakan keberadaan kami bertiga, walaupun ayah saya
seorang polisi, namun beliau tidak pernah menyia-nyiakan waktunya untuk kami,
dan aku belum sedikit pun dapat membayangkan bagaimana rasanya jika suatu saat
nanti aku harus kehilangan beliau. Hmm.. begitu juga ibu saya, perempuan
perkasa yang tidak pernah lelah untuk menuntun kami menjadi anak-anak yang baik
dan luar biasa, ketika aku sakit, tidak pernah sedikitpun beliau meninggalkan
perhatiannya untukku, seandainya bisa aku bisikkan dalam tidurnya setiap malam
bahwa aku sangat mencintainya J. Seperti itulah cerita singkat aku dan
mereka, keluarga napitupulu, bukan keluarga super besar namun berarti untuk
setiap kami masing-masing, hehhe..
Kenangan panjang kembali terurai saat aku menulis diatas kertas ini,
tentang kebersamaanku dengan mereka, sahabat-sahabat terbaikku, siti suryani,
rahmawati mariana, dan vidya dessy. Mereka yang membuat aku menemukan arah dan
tujuanku untuk menyelesaikan studiku sebagai mahasiswa psikologi, berawal dari
pertemuan singkat di semester awal perkuliahan, dimana yang aku ingat saat itu
suara si siti yang sangat menggangguku saat mata kuliah filsafat manusia
berlangsung, ingin rasanya berteriak “woy, bisa diam gaaak sihh kamu!!”, belum
sempat menegur, melihat tingkah lakunya saja sudah membuat aku tertawa kecil.
Pertemuan berikutnya kembali di semester dua, saat itu kami sedang
bingung-bingungnya menentukan kelas dan mata kuliah apa yang akan dipilih,
disaat itulah kebingungan kembali merajai, aku sempatin buat ngirim sms kepada
siti yang berisi
To : siti
suryani
“siti, ini
yeni.. kamu ambil kelas apa aja ?
Kita barengan
yuk ngisi KRS-nya, bales yaa…”
Sms
ini yang pertama aku kirim ke siti, dalam hati berkata, siapa aku, kenal juga
enggak, haha, bodoh amatlah.. tidak lama kemudian handphone aku bunyi, waktu
aku liat pesan balesan dari siti ternyata..
To
: yenni marlina
“iya,
besok kita ngisi bareng yah krs-annya..”
Ooh
my God, seneng banget, akhirnya aku punya temen juga untuk selanjutnya di semester
dua..
Dan
perkuliahan semester dua berlangsung, dari siti pula aku mengenal vidya dan
ria, saat itu kami sangat menikmati kebersamaan kami, saling membantu, saling
menyayangi, dan belum ada konflik berarti yang kami temui. Semuanya baik, hanya
ada tawa didalamnya, dengan watak dan sifat kami yang berbeda-beda itulah yang
menyatukan kami saat itu, perkenalkan sahabat saya yang luar biasa ini, ria
yang memiliki kebiasaan selalu panik setiap ada hal yang membuat dia penasaran,
takut hal-hal yang berbau menjijikan dan paling tidak bisa melihat orang
kesusahan, rasa iba yang terlalu dalam menjadikan dia mudah sekali menangis
tidak tega ketika melihat seseorang yang memiliki kekurangan dalam hidup (rd :
pengemis, orang lumpuh, dll), selanjutnya vidya, perempuan baik hati yang tidak
bisa marah dan hanya diumpatkan dalam hati, sikap yang tenang dan tertutup
untuk hal-hal pribadi yang bagi dia itu privasi, kemudian siti, perempuan
bertubuh subur yang menjadi sandaran kami bertiga untuk melepas lelah, hahha..
tidak pernah menolak untuk di bebani walaupun banyak beban di pikirannya,
dewasa dalam memberi masukkan, namun mudah marah ketika tidak mood dengan hari
yang sedang dijalani, ratu gombal dan paling bisa mencairkan suasana, namun
cuek dalam segala hal., jago makan tapi juga jago masak dongg dan tidak bisa
diam ditempat. Persahabatan kami berlangsung hingga malam ini saya menuliskan
curahan hati saya ini. Mungkin aku berlebihan dalam mengartikan persahabatan
kami, tapi inilah aku, yang akan selalu mengenang dan membawa mereka dalam
kenangan terindahku. Ada duka, ada tawa, ada perselisihan, ada air mata, dan ada
rasa memiliki di dalam kami.
Kenangan
bersama mereka banyak, tidak akan bisa ditulis dengan tangan, karena kalo iya
akan menjadi sebuah kamus bukan buku lagi, hehehe… semua terekam dalam ingatan
dan hati kami masing-masing. Dan aku percaya sebesar apapun konflik yang kami
hadapi sekarang, didalam hati, kami menyayangi satu sama lain J seperti “kata pepatah”, :
sahabat sejati tidak akan pernah
meninggalkan sahabatnya bersama dukanya sendiri. Saat beban kuliah menerpa
pikiran dan aku sudah menyerah untuk menghadapinya, mereka yang menguatkan aku,
mereka yang menenangkan aku, mereka yang menangis bersama aku begitu pula
sebaliknya. Dua tahun lebih kami jalani bersama persahabatan itu, inilah kami
yang dahulu dan kami yang sekarang, banyak perubahan yang terjadi, banyak
orang-orang baru datang dan pergi mengisi setiap perjalanan hidup kami, tidak
sedikit kebosanan menghampiri kami, tapi lihat kami, inilah kami, yang hanya
dapat berharap agar persahabatan ini tidak sekedar dua, tiga tahun kedepan
namun terus bertahan hingga kehidupan membawa kami untuk menjadi tua ...
Rasa-rasanya
tidak ingin mengakhiri semua kenangan itu, dengan sangat bangga aku perkenalkan
mereka sebagai sahabat-sahabat yang terus ada walaupun datang bersama keluh dan
kesah. Mereka memang bukan penentu arah hidupku, tapi mereka bersama dengan aku
membangun sebuah arah hidup yang lebih dari sekedar baik. Siti, Vidya, Ria, aku
sayang kalian satu per satu.
Malam
ini aku bercerita tidak hanya mengenai hangatnya keluarga dan indahnya
persahabatanku, kenangan indah ini terus tertulis dan terekam setiap detik
terjadinya, bersama teman-temanku, soni, angga, ryan, rere, pram, wahyu,
orang-orang hebat yang selalu ada bersamaku, membantuku saat aku kesusahan dan
menopang saat aku lelah menghadapi tugas-tugas dan kegalauan hati. Perjuangan bersama
disetiap pergantian semester, bersama-sama melepas penat dan beban menjadi
seorang mahasiswa/I, dengan bersepeda menelusuri jalanan bersama untuk sebuah
liburan sederhana namun menyenangkan, dan membuat tawa disetiap keadaaannya.
Bagaimana
bisa melupakan mereka, kalo mereka selalu membuat aku sadar bahwa hidup itu
tidak akan berarti hanya dengan dinikmati seorang diri. Bagaimana menganggap
mereka tidak ada, jika diantara mereka ada yang tidak terlihat saja sudah
membuat tanda tanya besar dalam hati. Kawan-kawan hebat yang datang secara
bersamaan untuk saling menjadi penguat dalam menghadapi masalah. Walaupun
sebagian dari mereka memilih untuk tidak bersama aku lagi, tapi aku percaya, yang namanya sahabat, bagaimanapun keadaan
didepan nanti, mereka tidak akan melupakan sahabat lamanya.. perubahan yang
terjadi, orang yang datang silih berganti, dan keadaan yang membuat kami jauh
tidak akan mengubah kedudukan mereka sebagai teman-teman dan sahabat
terbaikku!. Seperti pesan singkat dari soni
To : yenni marlina
“tahukah kalian arti “teman”.. ya, simple tapi
penuh arti.. semua status berawal dari 5 abjad diatas baik pacar, musuh dll.
Jaga temanmu. Kenapa ? ketika kamu tersakiti sedikit ibarat benteng yang kokoh
akan hancur dan tidak akan terlihat sempurna. Ketika kamu berucap maaf, semua
dianggap selesai tapi keakraban yang dibangun tak seperti dulu. Jaga ini semua
teman.. “u all the best friend on my
life” rindu rasanya akan seperti dulu lagi”
Pernah ada cinta, persaingan, kegembiraan,
air mata kehilangan teman yang pindah jurusan, sakit hati, rindu bahkan
celotehan-celotehan kecil yang menyakitkan.. hahha, seperti lirik lagu berikut
..
#ungu – tak terulang
Menghabiskan waktu duduk berdua denganmu,
bercerita tentang hidupmu dan hidupku
Mencari makna yang terpendam didasar jiwa,
bersamamu teman ku sambut hari esok ..
Genggam tanganku erat, ku yakin kita bisa
melewati hari ini dengan senyuman
Dan jangan pernah kau lupakan, hidup hanya sebuah
rencana yang tak akan pernah bisa terulang …
Lagu
dari ungu yang kami denger waktu perjalanan SE ke Jogjakarta..
Dan sekarang aku hanya bisa berharap agar
persaudaraan kami ini tidak akan berakhir sampai kami lepas menjadi mahasiswa,
namun tetap terus terjalin erat walaupun nanti akhirnya jarak juga yang
memisahkan kami satu persatu untuk memulai perjalanan yang baru bersama orang-orang
baru disana..
10 juni 2012, 2: 24 AM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar